Sektor pendidikan tidak luput dari peristiwa digitalisasi. Dahulu, berbagai kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka. Namun, di masa yang semakin modern ini, digitalisasi mempermudah beragam tugas. Mulai dari pertemuan kelas daring hingga manajemen akademik digital. Nah, salah satu pengelola data-data akademik berbentuk teknologi komputer adalah sistem informasi akademik. Berkat adanya sistem akademik, jenjang pendidikan tinggi dapat melakukan manajemen data terkait pendidikan dengan efektif dan efisien. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai integrasi data dan pusat informasi bagi mahasiswa maupun dosen.
Ada banyak sistem informasi akademik yang beredar saat ini. Namun, tidak boleh sembarangan dalam memilih! Berikut ialah beberapa fitur yang wajib dimiliki oleh sistem ini.
1. Fitur Penerimaan Mahasiswa Baru
Sebelum masuknya peserta didik baru, sangat penting bagi sistem akademik untuk memiliki fitur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Fitur ini berfungsi merekam data dari calon peserta didik dan memberikan Nomor Induk Mahasiswa (NIM). PMB juga berperan sebagai sistem terintegrasi yang memproses penyeleksian kelas dan penyaringan calon mahasiswa.
Fitur ini sebaiknya juga dilengkapi dengan sistem pembayaran daring yang mempermudah calon peserta didik untuk melengkapi administrasi perkuliahan. Kemudian, PMB juga perlu menyertakan Tes Berbasis Komputer, peringkat otomatis, dan modul keuangan mahasiswa.
Dengan adanya PMB, badan akademik tidak perlu repot-repot melayani antrean calon mahasiswa yang hendak mendaftar. Calon peserta didik juga bisa melakukan registrasi di mana pun dan kapan pun, tergantung peraturan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Fitur PMB juga membuat kampus tampak lebih profesional.
2. Fitur Kalender Akademik
Fitur ini sangat bermanfaat untuk mengatur jalannya pembelajaran sesuai kalender akademik yang berlaku. Selain itu, administrator dapat menambahkan data atau melakukan aktivasi kalender. Kalender akademik biasanya ditandai dengan warna-warna.
Setiap warna melambangkan keterangan yang berbeda. Misalnya, warna merah untuk hari libur, oranye untuk rencana studi, hijau tua untuk Ujian Tengah Semester (UTS), hijau muda untuk hari perkuliahan, merah muda untuk yudisium, dan ungu untuk minggu tenang.
3. Fitur Manajemen Kartu Rencana Studi
Mengapa sistem informasi akademik wajib memiliki fitur ini? Pasalnya, para mahasiswa kerap kali menggunakan kartu rencana studi untuk mengambil mata kuliah pada periode tertentu. Lewat fitur Manajemen KRS, mahasiswa akan dipandu dalam melaksanakan perkuliahan selama semester berlangsung. Bukan itu saja, fitur ini berguna untuk dosen dalam memberikan materi perkuliahan dan menjadi dasar penilaian mahasiswa.
Baca juga: Perbedaan Jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika
4. Fitur Jadwal Perkuliahan
Jadwal perkuliahan tentunya penting diperhatikan oleh setiap mahasiswa. Kerap kali, tanpa bantuan sistem, terjadi jadwal mata kuliah yang saling bentrok sehingga menyulitkan mahasiswa dan dosen. Maka dari itu, dengan adanya fitur ini dalam sistem informasi akademik, mahasiswa dapat mengelola waktu perkuliahan tanpa cemas dengan jadwal yang bertabrakan.
5. Fitur Kurikulum
Selanjutnya, terdapat fitur kurikulum yang berfungsi sebagai pengelola data mata kuliah yang berlaku berdasarkan kurikulum tertentu. Setiap program studi pastinya mempunyai data-data mata perkuliahan. Dengan fitur kurikulum, badan akademik dapat melakukan manajemen mata kuliah yang dapat diambil sewaktu Kartu Rencana Studi diproses.
Selain itu, fitur ini juga sangat bermanfaat ketika terjadi pergantian kurikulum. Pengelolaan data-data lama milik setiap mahasiswa akan berlangsung cepat tanpa kendala. Kemudian, masalah-masalah seperti mata kuliah yang tak seimbang dan kode kuliah yang keliru dapat terhindarkan. Sebaiknya, fitur kurikulum juga perlu dilengkapi pengelolaan berbasis blok.
6. Fitur Penilaian Mahasiswa
Setelah menyelesaikan proses perkuliahan, perlu dilakukan pengevaluasian atas hasil pembelajaran. Berkat fitur Penilaian Mahasiswa, dosen dapat memasukkan nilai-nilai untuk masing-masing mahasiswa. Nilai dapat berupa satu mata kuliah maupun nilai keseluruhan. Sementara itu, bagi mahasiswa, fitur ini berguna untuk mengakses dan memeriksa nilai. Jadi, mereka dapat mengevaluasi kinerja belajar sendiri.
7. Fitur Transkrip dan Kelulusan
Terakhir, ada fitur yang berupa laporan transkrip nilai atau hasil akhir dari semua proses pembelajaran. Laporan inilah yang menjadi bukti perkuliahan mahasiswa. Tidak hanya transkrip pada tahap kelulusan, sistem informasi akademik yang berkualitas juga harus memiliki fitur pencetakan ijazah. Tentunya, fitur ini hanya dapat dioperasikan oleh orang-orang yang berwenang dalam mencetak lembar ijazah resmi.
Itulah 7 fitur yang wajib dimiliki oleh sistem informasi akademik yang berkualitas. Setelah membaca informasi di atas, sudahkah Anda paham mengapa ketujuh fitur tersebut harus ada? Semoga bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Bagi yang mencari sistem informasi akademik yang mumpuni, tak perlu pusing-pusing. Temukan produk yang Anda cari di Profio, penyedia aplikasi sistem informasi akademik nan andal dan tepercaya. Profio sudah berpengalaman dalam menyediakan sistem akademik daring terintegrasi di berbagai perguruan tinggi, seperti ITL (Institut Teknologi Transportasi dan Logistik) Trisakti di Jakarta.
Tidak perlu menunggu lagi. Segera dapatkan sistem informasi akademik di Profio!
Photo by Vasily Koloda on Unsplash
Bagikan artikel ini: