Internet of Things atau yang biasa disebut IoT merupakan sebuah konsep yang terbilang baru gencar diperbincangkan publik selama beberapa waktu belakangan. Namun faktanya, istilah IoT sudah lama digunakan sejak tahun 2003 oleh berbagai perusahaan besar di dunia. Adapun IoT merupakan sebutan pengganti metode serupa yang sudah ada sebelumnya, yakni Machine to Machine alias M2M.
Salah satu faktor populernya IoT selama beberapa tahun terakhir juga selaras dengan perkembangan internet serta kebutuhan masyarakat modern untuk melakukan segala sesuatunya secara terintegrasi dan praktis. Karena itu, tak heran jika implementasi IoT kini berkembang ke banyak aspek kehidupan manusia—bahkan dalam skala individu sekalipun.
Pengertian Internet of Things
Internet of Things merupakan sebuah objek atau program yang
memiliki kemampuan untuk mengirim maupun menerima data melalui jaringan data nirkabel tanpa bantuan manusia maupun komputer. Guna melakukan kinerja tersebut, objek akan dibekali dengan sensor dan program tertentu sehingga dapat melakukan fungsinya secara mandiri.
Proses pengiriman data yang dilakukan pun tidak selalu menggunakan jaringan internet LAN maupun GSM. Beberapa teknologi yang berbasis gelombang elektromagentik lainnya (frekuensi radio, frekuensi cahaya tampak, dan sebagainya) juga memungkinkan untuk digunakan sebagai basis komunikasi IoT sesuai dengan jenis sensor dan infrastutur masing-masing.
Manfaat Internet of Things
Seperti kehadiran tiap teknologi lainnya, Internet of Things pada dasarnya ditujukan untuk memudahkan kinerja manusia. Terutama dalam modernitas yang kian menuntut segala sesuatu serba praktis, cepat, dan efisien, IoT hadir sebagai jawaban atas berbagai tuntutan tersebut.
Secara umum, manfaat IoT dapat dikategorikan ke dalam tiga hal seperti berikut.
Memudahkan Konektivitas
Keberadaan IoT memudahkan komunikasi antarperangkat atau antarmesin bahkan yang berada dalam jarak jauh sekalipun. Tentunya, hal ini sangat dipengaruhi oleh kualitas kanal komunikasi yang digunakan.
Meningkatkan Efisiensi
Efisiensi merupakan unsur penting dalam kebutuhan hidup manusia zaman kini di nyaris seluruh lini kehidupan. Melalui IoT, manusia dapat lebih mudah melakukan berbagai aktivitas dengan menghemat lebih banyak waktu, tenaga, dan bahkan dana meski kebanyakan implementasi IoT membutuhkan modal yang cukup besar.
Mencapai Efektivitas
Tak cuma efisien, kinerja juga membutuhkan efektivitas sebagai parameter pendukung utama. Berbagai aplikasi IoT bahkan sudah dilengkapi dengan fitur yang dapat memberi berbagai rekomendasi atas kondisi tertentu berdasarkan data-data yang telah tercatat.
Cara Kerja IoT
Internet of Things bekerja dengan memanfaatkan argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang telah disusun. Tiap argumen tersebut akan menghasilkan sebuah interaksi untuk melakukan tugas tertentu.
Guna lebih memahami cara kerja IoT, perhatikan ilustrasi berikut.
Kota A merupakan kota yang berpotensi mengalami banjir tiap tahunnya. Guna meminimalisasikan risiko kerugian baik materi maupun jiwa, pemerintah berinisiatif melakukan monitoring level air pada beberapa titik sungai yang rawan meluap.
Titik-titik tersebut kemudian dipasangi sensor yang digunakan untuk mendeteksi level air. Apabila air sungai mencapai sensor yang dipasang pada ketinggian tertentu, maka sensor akan aktif dan memberi sinyal kepada ruang monitoring yang berada di kantor bupati atau dinas terkait berupa alarm. Adapun dalam pemasangan sensor di titik sungai tersebut juga dilengkapi dengan perangkat komunikasi data (misal LORA atau penggunaan GSM) sehingga sinyal dari area sungai dapat dikirim ke ruang monitoring yang berada beberapa kilometer jauhnya.
Baca juga: Mengenal Web Phising: Pengertian, Cara Kerja, dan Cara Mengatasinya
Contoh Implementasi IoT
Penerapan Internet of Things kini sudah sangat banyak. Berbagai daerah di Indonesia bahkan berlomba-lomba mewujudkannya sebagai salah satu elemen dalam membangun smart city.
Skala penggunaan IoT pun juga telah mencakup hingga ke level rumah tangga. Berbagai perusahaan teknologi terus mengembangkan solusi cerdas tren ini kendati guna menciptakan sistem IoT dibutuhkan biaya yang relatif tidak sedikit. Selengkapnya, berikut adalah beberapa contoh implementasi IoT.
Monitoring Listrik
Fasilitas monitoring daya rumah merupakan contoh implementasi IoT yang mulai banyak diadaptasi. Cukup lewat smartphone, pemilik rumah dapat memantau lampu mana saja dalam huniannya yang menyala. Ketika sedang berada di luar rumah—bahkan kota sekalipun, pemilik rumah dapat menyalakan maupun mematikan lampu di rumahnya sesuai kebutuhan. Dengan begitu, pemilik rumah dapat menjaga keamanan dan kenyamanan hunian sekaligus mengontrol beban dan biaya listrik.
Kendaraan Tanpa Awak
Dunia otomotif dan transportasi selama beberapa tahun terakhir dihebohkan dengan adanya kendaraan yang dapat dijalankan tanpa awak. Pemilik atau pengguna kendaraan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa perlu menyetir sendiri maupun menggunakan tenaga manusia lain untuk menyopir. Sistem yang perlu diciptakan untuk implementasi ini sangat kompleks, tetapi nyatanya para ilmuwan dan pihak terkait dapat mewujudkannya.
Internet of Things merupakan konsep teknologi yang memungkinkan terjadinya komunikasi data antarperangkat tanpa adanya campur tangan manusia dalam pengoperasiannya. Melalui teknologi ini, kinerja manusia pun dapat lebih terbantu sekaligus tetap tercapai sisi efektivitas dan efisiensinya.
Photo by Alexandre Debiève on Unsplash
Bagikan Artikel ini: